Kata Bill Gates-Bitcoin Menerapkan Teori Bodoh
Setelah sebelumnya sempat menyampaikan Bitcoin sanggup mengakibatkan kematian, kali ini Bill Gates menghina mata uang digital tersebut alasannya yaitu dianggap memakai teori bodoh.
Pendiri Microsoft, Bill Gates, memang dikenal skeptis dengan cryptocurrency, salah satunya Bitcoin. Kali ini, ia kembali menegaskan bahwa dirinya berada di kubu yang bersebrangan dengan para pecinta salah satu mata uang digital paling terkenal tersebut.
"Sebagai sebuah aset, Bitcoin tidak memproduksi apa-apa, dan kau tidak seharusnya mengharapkan bahwa nilai Bitcoin akan terus naik. Ini menyerupai sebuah teori yang benar-benar udik dalam investasi," ujarnya.
"Seseorang pernah memberi saya sejumlah Bitcoin sebagai kado ulang tahun, tapi saya menjualnya beberapa tahun setelahnya," ucapnya menambahkan.
Selain itu, ia juga mempunyai pendapatnya sendiri terhadap initial coin offering (ICO), yaitu penjualan koin-koin yang gres dikeluarkan. Menurutnya, hal tersebut lebih absurd lagi alasannya yaitu sifatnya yang sangat spekulatif.
Sebelumnya, Gates pun sempat menyampaikan bahwa pemanfaatan Bitcoin sanggup memperlihatkan efek yang sangat mengerikan bagi penggunanya. Salah satu efek tersebut yaitu kehilangan nyawanya sendiri.
"Saat ini, cryptocurrency dipakai untuk membeli fentanyl (sejenis penghilang rasa sakit) dan obat-obatan lain, sehingga sanggup dikatakan teknologi ini sanggup mengakibatkan janjkematian secara tidak langsung," katanya.
Nilai Bitcoin sendiri dikala ini berada di kisaran USD 9.300 (Rp 130 juta) per kepingnya. Walau torehannya itu bukan pencapaian terbaik di bulan ini, angka tersebut sanggup dibilang peningkatan mengingat semenjak pertengahan Maret sampai selesai April kemudian nilai Bitcoin selalu berada di bawah USD 9.000.
Meski skeptis dengan Bitcoin, laki-laki terkaya kedua di dunia sehabis Jeff Bezos ini tak mengutarakan hal yang sama terhadap blockchain. Sebagaimana diketahui, sistem tersebut merupakan fondasi di balik seluruh transaksi yang dilakukan memakai Bitcoin.
Menurutnya, blockchain sanggup menghapus tugas mediator dalam membuat sebuah sistem yang kondusif dengan rekaman permanen terhadap transaksi antara dua pihak. Selain itu, sejumlah perusahaan pun tengah berupaya menerapkan teknologi tersebut untuk banyak sekali sektor lain, menyerupai pengapalan dan perdagangan.
Salah satunya yaitu Samsung yang tengah mempertimbangkan untuk menerapkan teknologi blockchain dalam melacak pengiriman logistik secara global. Berdasarkan keterangan Samsung SDS, anak perusahaan yang bertanggung jawab menyediakan kebutuhan TIK pada keperluan logistik, penerapan teknologi blockchain akan memangkas biaya pengiriman sebesar 20%
Bitcoin Menerapkan Teori Bodoh-Kata Bill gates |
"Sebagai sebuah aset, Bitcoin tidak memproduksi apa-apa, dan kau tidak seharusnya mengharapkan bahwa nilai Bitcoin akan terus naik. Ini menyerupai sebuah teori yang benar-benar udik dalam investasi," ujarnya.
"Seseorang pernah memberi saya sejumlah Bitcoin sebagai kado ulang tahun, tapi saya menjualnya beberapa tahun setelahnya," ucapnya menambahkan.
Selain itu, ia juga mempunyai pendapatnya sendiri terhadap initial coin offering (ICO), yaitu penjualan koin-koin yang gres dikeluarkan. Menurutnya, hal tersebut lebih absurd lagi alasannya yaitu sifatnya yang sangat spekulatif.
Sebelumnya, Gates pun sempat menyampaikan bahwa pemanfaatan Bitcoin sanggup memperlihatkan efek yang sangat mengerikan bagi penggunanya. Salah satu efek tersebut yaitu kehilangan nyawanya sendiri.
"Saat ini, cryptocurrency dipakai untuk membeli fentanyl (sejenis penghilang rasa sakit) dan obat-obatan lain, sehingga sanggup dikatakan teknologi ini sanggup mengakibatkan janjkematian secara tidak langsung," katanya.
Nilai Bitcoin sendiri dikala ini berada di kisaran USD 9.300 (Rp 130 juta) per kepingnya. Walau torehannya itu bukan pencapaian terbaik di bulan ini, angka tersebut sanggup dibilang peningkatan mengingat semenjak pertengahan Maret sampai selesai April kemudian nilai Bitcoin selalu berada di bawah USD 9.000.
Meski skeptis dengan Bitcoin, laki-laki terkaya kedua di dunia sehabis Jeff Bezos ini tak mengutarakan hal yang sama terhadap blockchain. Sebagaimana diketahui, sistem tersebut merupakan fondasi di balik seluruh transaksi yang dilakukan memakai Bitcoin.
Menurutnya, blockchain sanggup menghapus tugas mediator dalam membuat sebuah sistem yang kondusif dengan rekaman permanen terhadap transaksi antara dua pihak. Selain itu, sejumlah perusahaan pun tengah berupaya menerapkan teknologi tersebut untuk banyak sekali sektor lain, menyerupai pengapalan dan perdagangan.
Salah satunya yaitu Samsung yang tengah mempertimbangkan untuk menerapkan teknologi blockchain dalam melacak pengiriman logistik secara global. Berdasarkan keterangan Samsung SDS, anak perusahaan yang bertanggung jawab menyediakan kebutuhan TIK pada keperluan logistik, penerapan teknologi blockchain akan memangkas biaya pengiriman sebesar 20%
Post a Comment