Cara membaca candle
Candlestick chart alias grafik mirip batang-batang lilin lampu ini sekarang dipakai dimana aja, padahal dulu sebelum tahun 1980-an boleh dibilang cuma orang-orang Jepang yang pakai grafik model begini. Ilmu yang lama tersembunyi di Jepang. Steve Nison pada tahun 1980-an memperkenalkan grafik lilin ini ke dunia Barat dan akhirnya populer sampai sekarang. Karena berasal dari Jepang, beberapa bentuk atau pola candlestick masih menggunakan istilah aslinya dalam bahasa Jepang namun beberapa lagi sudah diganti dengan istilah dalam bahasa Inggris.
Dengan mengamati bentuk-bentuk grafik lilin ini tanpa indikator apa pun kita bisa mengambil keputusan BUY atau SELL. Lebih baik lagi jika kita menggunakan juga indikator-indikator agar lebih Efektif. Menggunakan sistem trading dengan disiplin dan dengan manajemen uang dan manajemen risiko yang baik juga psikologi trading yang sehat ditambah pengetahuan akan bentuk-bentuk candlestick.
Intinya kita harus tahu 2 hal aja yaitu bentuk-bentuk candlestick yang menandakan harga akan berbalik arah (kalo sekarang harga lagi naik ya tunggu aja bentuk candlestick pertanda harga akan turun, juga sebaliknya) juga bentuk-bentuk pertanda harga masih berlanjut naik atau turun.
Bentuk-bentuk candlestick pertanda harga akan berbalik arah atau berlanjut banyak banget, bisa puyeng kalo harus diinget semua. Lagian gak perlu juga semua dihapal karena beberapa bentuk jarang nongol pula. Yang dibahas di sini bentuk-bentuk candlestick (candlestick pattern) yang sering muncul dan gampang dikenal. Pertama kita membahas bentuk candlestick standar dulu ya. Lihat gambar di bawah nih:
Jika harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan maka candle digambar putih, berarti harga naik. Sebaliknya jika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan maka candle digambar hitam, berarti harga turun. Garis yang mirip sumbu lilin itu di ujungnya adalah harga tertinggi dan harga terendah, biasa disebut shadow (bayangan). Ada juga yang menyebut wick (sumbu) atau tail (ekor). Beberapa software trading ada yang menggambar candle putih dengan warna hijau dan candle hitam dengan warna merah.Sekarang kita bahas dulu bentuk-bentuk candlestick yang mengisyaratkan harga akan berbalik arah (reversal).
Di atas ada 5 bentuk doji yang sering muncul. Bentuk seperti tanda plus itu kita sebut “Doji” aja. Ada lagi doji “Long-legged” (kaki panjang). Doji “Four price” (empat harga) kayak tanda minus. Ada lagi Doji “Gravestone” (batu nisan) dan yang terakhir doji “Dragonfly” (capung). Ya nama-nama doji gak perlu dihapal. Pokoknya yang bentuknya kayak gambar di atas namanya doji.
Bentuk doji bisa muncul karena harga pembukaan dan harga penutupan sama yang berarti tekanan dari penjual dan pembeli sudah seimbang, makanya tubuh candlestick nggak kelihatan cuma garis doang. Coba lihat deh doji yang kayak batu nisan tuh. Bentuk itu muncul karena harga pembukaan, harga penutupan dan terendah sama. Kalo doji capung ya harga pembukaan, harga penutupan dan harga tertinggi sama. Lucu juga jadinya ya, body dari candle jadi gak kelihatan.Jika kita misalnya melihat doji muncul setelah trend naik atau turun, kemungkinan harga akan berbalik arah.
Bentuk spin top (gasing) muncul mirip kayak doji yaitu karena tekanan pembeli dan penjual sudah seimbang. Tapi nggak kayak doji, spin top masih ada tubuhnya meski kecil di tengah juga bayangan atas dan bawah sama panjangnya, makanya jadi mirip mainan gasing.
Sama seperti doji, spin top juga pertanda awal trend mulai melemah. ibarat pitstop di arena balap, istirahat dulu sebelum ngebut lagi. Harga lebih cenderung berbalik arah ketimbang melanjutkan trend. Kalo udah profit lebih baik tutup posisi aja lah kalo muncul doji atau spin top.
Ada juga beberapa sumber yang menyatakan bahwa spin top adalah bentuk netral, artinya jika spin top muncul, trend yang terjadi sulit diperkirakan, apakah akan naik atau turun. Spin Top juga menunjukkan terjadinya fluktuasi harga dalam kisaran sempit. Pasar sedang berusaha melakukan konsolidasi. Bila muncul spin top terus-menerus sebaiknya Anda wait and see aja lah atau jika tetap ingin buka posisi sebaiknya trading jangka pendek saja.
Menurut Steve Nison (orang yang memperkenalkan candlestick ke dunia Barat), khusus untuk pasar forex, spin top dapat dianggap atau diperlakukan sebagai doji. Karena Doji dan Spin Top saja bukan tanda reversal tetapi hanya tanda bahwa trend naik/turun mulai jenuh, maka sebaiknya tunggu konfirmasi dari satu atau dua candle berikutnya (saran saya minimal dua) dan lihatlah apakah doji itu muncul di area support atau resistance sebelum memutuskan buka posisi.
Yang harus diperhatikan adalah bayangan atau ekor dari candle harus minimal 2 kali panjang tubuh (ada juga yang menyebut minimal 3 kali). Kekuatan Hammer (palu), Inverted Hammer (palu terbalik), Hanging Man (orang digantung), dan Shooting Star (bintang jatuh) terletak pada korelasi tubuh dan bayangannya. Semakin panjang bayangannya atau ekornya maka semakin signifikan (harga akan berbalik arah lebih kuat). Oya, di atas atau di bawah tubuh bisa saja ada bayangan tetapi bayangan itu panjangnya harus lebih pendek dari tubuh. Jadi gak harus selalu kayak gambar di atas.
Hammer dan Inverted Hammer muncul setelah trend turun (bearish) sedangkan Hangman dan Shooting Star muncul setelah trend naik (bullish). Oya, Hangman dan Shooting Star bisa saja berwarna putih (jadi mirip Hammer dan Inverted Hammer) tapi tetap disebut Hangman dan Shooting Star jika muncul setelah trend naik.
Engulfing yang berarti “menyelubungi” adalah pola candle dimana candle kedua (kanan) seolah-olah menyelubungi atau menutupi candle pertama (kiri). Candle yang ditutupi (kiri) nggak harus seluruhnya (tubuh dan bayangannya) tetapi minimal tubuhnya saja. Namun kalau seluruhnya ditutupi itu lebih baik atau lebih signifikan (berbalik arahnya lebih kuat). Secara psikologis, candle dengan tubuh lebih kecil (kiri) mengisyaratkan bahwa pasar sudah kehilangan momentum dan arah pasar belum jelas. Selain itu akan ada kelanjutan trend sebelumnya atau berbalik arah. Bearish Engulfing (Engulfing Turun) muncul setelah trend naik dan Bullish Engulfing (Engulfing Naik) muncul setelah trend turun.
Sekilas Harami mirip Engulfing. Bedanya kalo Harami candle yang lebih kecil ada di kanan dan bentuk tubuhnya jauh lebih pendek ketimbang candle yang di kiri. Harami dalam bahasa Jepang artinya perempuan hamil. Lihat saja, mirip perempuan hamil kan? Candle yang di kanan adalah perutnya. :) Bentuk ini muncul karena harga sudah sampai ke titik jenuh di penghujung trend. Ada candle yang tinggi (kiri) diikuti oleh candle yang kecil (kanan). Tubuh dari candle yang kecil kurang dari separuh tubuh candle yang besar. Candle yang tinggi mencerminkan harga terbaik untuk memperoleh profit dari trend sebelumnya sedangkan candle yang kecil (perutnya) menunjukkan bahwa kondisi pasar sudah mulai jenuh dan ingin melakukan pembalikan. Posisi candle kecil harus berada di antara harga pembukaan dan penutupan candle besar. Kadang-kadang candle yang kecil bisa juga berupa doji. Warna candle yang besar dan yang kecil harus berlawanan. Itulah harami. Bullish Harami (Harami Naik) muncul di penghujung trend turun dan Bearish Harami (Harami Turun) muncul di penghujung trend naik. Oya, ada yang menyebut pola Harami ini dengan nama “Pregnant”. Sama aja artinya. Pada Harami kedua candle berbeda warna.
Dark Cloud (awan gelap) muncul di ujung trend naik. Seperti biasa, awan gelap pertanda akan turun hujan. Di market juga begitu. Munculnya bentuk Dark Cloud pertanda harga akan turun. Kriteria Dark Cloud adalah harga penutupan candle hitam (kanan) harus melewati 50% dari candle putih (kiri). Piercing (artinya “menembus”) kebalikan dari Dark Cloud yang muncul setelah trend turun. Kriteria Piercing adalah harga penutupan candle putih (kanan) harus melewati 50% dari candle hitam (kiri). Bayangan atas dan bawah untuk Dark Cloud dan Piercing tidak signifikan.
Tweezer (jepitan) adalah bentuk pembalikan arah yang sering muncul dan gampang dikenal. Di ujung trend naik muncul Tweezer Top yang memiliki harga tertinggi sama (High-nya sama). Di Ujung trend turun muncul Tweezer Bottom yang memiliki harga terendah sama (Low-nya sama). Jika muncul Tweezer trend akan selalu berbalik arah.Tweezer Top dan Tweezer Bottom Dibentuk oleh 2 candle hitam dan putih.
Bentuk Star ini dibentuk oleh tiga candle. Kunci bentuk ini adalah candle tengah yang berupa spin top atau doji. Jika berupa doji maka disebut Morning Doji Star dan Evening Doji Star. Morning Star merupakan indikasi pembalikan arah menuju trend naik, sedangkan Evening Star menuju trend turun. Ada lagi bentuk Morning Doji Star yang dojinya agak jauh di bawah yang disebut “Bullish Abandoned Baby” dan Evening Doji Star yang dojinya agak jauh di atas yang disebut “Bearish Abandoned Baby”. Morning Star atau Bintang Pagi berarti matahari terbit yang akan terus naik hingga siang (bullish) dan Evening Star atau Bintang Senja berarti matahari terbenam yang akan terus turun hingga malam tiba (bearish).
Sekarang kita akan membahas bentuk-bentuk candlestick yang mengisyaratkan harga masih akan berlanjut naik atau turun. Saat trend naik dan muncul bentuk-bentuk ini maka harga kemungkinan besar akan terus naik, begitu juga sebaliknya saat trend turun. Bentuk atau pola ini biasa disebut pola kontinuitas atau pola kelanjutan.
Three White Soldiers (tiga serdadu putih) adalah tiga marubozu putih yang muncul berurutan. Biasanya muncul saat harga sedang turun. Setiap candle ditutup pada level makin tinggi. Three Black Crows (tiga gagak hitam) adalah tiga marubozu hitam yang muncul berurutan. Biasanya muncul saat harga sedang naik. Setiap candle ditutup pada level makin rendah. Setelah muncul Three White Soldiers atau Three Black Crows biasanya harga koreksi dulu setelah itu melanjutkan lagi trend (naik atau turun). Three White Soldiers biasanya sih muncul saat harga berada pada posisi yang rendah cukup lama, muncullah Three White Soldiers atau harga melejit ke atas. Sreeet. Three Black Crows ya kebalikannya, biasanya muncul saat harga berada di posisi puncak cukup lama, muncullah Three Black Crows atau harga merosot tajam ke bawah.
Falling Three dibentuk oleh sebuah bearish body (candle hitam) yang cukup panjang kemudian diikuti spin top putih. Sampai di sini terbentuklah bullish Harami. Namun setelah itu muncul lagi spin top kedua (bisa hitam bisa putih) dan diikuti spin top ketiga yang juga putih lalu diikuti bearish candle kembali yang cukup panjang yang harga penutupannya lebih rendah dari candle hitam panjang yang pertama. Jika terbentuk formasi lima candle seperti ini (falling three) harga akan berlanjut turun.
Rising Three adalah kebalikannya. Para trader mulai menutup posisi buy mereka (take profit) karena sudah melihat candle putih panjang diikuti spin top hitam (bearish harami sudah terbentuk). Setelah trader melihat dua candle berikutnya yaitu candle ketiga (spin top hitam) yang harga penutupannya masih di atas harga pembukaan candle putih panjang sebelumnya, mereka ramai-ramai buka posisi buy lagi sehingga terbentuklah candle putih yang cukup panjang. Jika terbentuk formasi lima candle seperti ini (rising three) harga akan berlanjut naik.
Dari beberapa bentuk atau formasi candlestick di atas, ada yang tergolong kuat sinyal yang diberikan namun ada juga yang termasuk sedang dan lemah. Anda harus memperhitungkan hal ini sebelum mengambil keputusan BUY atau SELL. Bentuk atau formasi candlestick yang termasuk kuat adalah Morning Star, Evening Star termasuk yang pakai doji yaitu Morning Doji Star dan Evening Doji Star, Engulfing, Three White Soldiers & Three Black Crows. Yang termasuk sedang adalah semua jenis doji, Dark Cloud & Piercing. Yang termasuk lemah adalah Harami, Hammer, Inverted Hammer, Hangman, Shooting Star, Belt Hold, Tweezer. Di bawah ini contoh bentuk-bentuk candlestick yang muncul di chart trading:
Dengan mengamati bentuk-bentuk grafik lilin ini tanpa indikator apa pun kita bisa mengambil keputusan BUY atau SELL. Lebih baik lagi jika kita menggunakan juga indikator-indikator agar lebih Efektif. Menggunakan sistem trading dengan disiplin dan dengan manajemen uang dan manajemen risiko yang baik juga psikologi trading yang sehat ditambah pengetahuan akan bentuk-bentuk candlestick.
Intinya kita harus tahu 2 hal aja yaitu bentuk-bentuk candlestick yang menandakan harga akan berbalik arah (kalo sekarang harga lagi naik ya tunggu aja bentuk candlestick pertanda harga akan turun, juga sebaliknya) juga bentuk-bentuk pertanda harga masih berlanjut naik atau turun.
Bentuk-bentuk candlestick pertanda harga akan berbalik arah atau berlanjut banyak banget, bisa puyeng kalo harus diinget semua. Lagian gak perlu juga semua dihapal karena beberapa bentuk jarang nongol pula. Yang dibahas di sini bentuk-bentuk candlestick (candlestick pattern) yang sering muncul dan gampang dikenal. Pertama kita membahas bentuk candlestick standar dulu ya. Lihat gambar di bawah nih:
Jika harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan maka candle digambar putih, berarti harga naik. Sebaliknya jika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan maka candle digambar hitam, berarti harga turun. Garis yang mirip sumbu lilin itu di ujungnya adalah harga tertinggi dan harga terendah, biasa disebut shadow (bayangan). Ada juga yang menyebut wick (sumbu) atau tail (ekor). Beberapa software trading ada yang menggambar candle putih dengan warna hijau dan candle hitam dengan warna merah.Sekarang kita bahas dulu bentuk-bentuk candlestick yang mengisyaratkan harga akan berbalik arah (reversal).
Doji
Di atas ada 5 bentuk doji yang sering muncul. Bentuk seperti tanda plus itu kita sebut “Doji” aja. Ada lagi doji “Long-legged” (kaki panjang). Doji “Four price” (empat harga) kayak tanda minus. Ada lagi Doji “Gravestone” (batu nisan) dan yang terakhir doji “Dragonfly” (capung). Ya nama-nama doji gak perlu dihapal. Pokoknya yang bentuknya kayak gambar di atas namanya doji.
Bentuk doji bisa muncul karena harga pembukaan dan harga penutupan sama yang berarti tekanan dari penjual dan pembeli sudah seimbang, makanya tubuh candlestick nggak kelihatan cuma garis doang. Coba lihat deh doji yang kayak batu nisan tuh. Bentuk itu muncul karena harga pembukaan, harga penutupan dan terendah sama. Kalo doji capung ya harga pembukaan, harga penutupan dan harga tertinggi sama. Lucu juga jadinya ya, body dari candle jadi gak kelihatan.Jika kita misalnya melihat doji muncul setelah trend naik atau turun, kemungkinan harga akan berbalik arah.
Spin Top (atau Spinning Top)
Bentuk spin top (gasing) muncul mirip kayak doji yaitu karena tekanan pembeli dan penjual sudah seimbang. Tapi nggak kayak doji, spin top masih ada tubuhnya meski kecil di tengah juga bayangan atas dan bawah sama panjangnya, makanya jadi mirip mainan gasing.
Sama seperti doji, spin top juga pertanda awal trend mulai melemah. ibarat pitstop di arena balap, istirahat dulu sebelum ngebut lagi. Harga lebih cenderung berbalik arah ketimbang melanjutkan trend. Kalo udah profit lebih baik tutup posisi aja lah kalo muncul doji atau spin top.
Ada juga beberapa sumber yang menyatakan bahwa spin top adalah bentuk netral, artinya jika spin top muncul, trend yang terjadi sulit diperkirakan, apakah akan naik atau turun. Spin Top juga menunjukkan terjadinya fluktuasi harga dalam kisaran sempit. Pasar sedang berusaha melakukan konsolidasi. Bila muncul spin top terus-menerus sebaiknya Anda wait and see aja lah atau jika tetap ingin buka posisi sebaiknya trading jangka pendek saja.
Menurut Steve Nison (orang yang memperkenalkan candlestick ke dunia Barat), khusus untuk pasar forex, spin top dapat dianggap atau diperlakukan sebagai doji. Karena Doji dan Spin Top saja bukan tanda reversal tetapi hanya tanda bahwa trend naik/turun mulai jenuh, maka sebaiknya tunggu konfirmasi dari satu atau dua candle berikutnya (saran saya minimal dua) dan lihatlah apakah doji itu muncul di area support atau resistance sebelum memutuskan buka posisi.
Yang harus diperhatikan adalah bayangan atau ekor dari candle harus minimal 2 kali panjang tubuh (ada juga yang menyebut minimal 3 kali). Kekuatan Hammer (palu), Inverted Hammer (palu terbalik), Hanging Man (orang digantung), dan Shooting Star (bintang jatuh) terletak pada korelasi tubuh dan bayangannya. Semakin panjang bayangannya atau ekornya maka semakin signifikan (harga akan berbalik arah lebih kuat). Oya, di atas atau di bawah tubuh bisa saja ada bayangan tetapi bayangan itu panjangnya harus lebih pendek dari tubuh. Jadi gak harus selalu kayak gambar di atas.
Hammer dan Inverted Hammer muncul setelah trend turun (bearish) sedangkan Hangman dan Shooting Star muncul setelah trend naik (bullish). Oya, Hangman dan Shooting Star bisa saja berwarna putih (jadi mirip Hammer dan Inverted Hammer) tapi tetap disebut Hangman dan Shooting Star jika muncul setelah trend naik.
Belt Hold
Sekilas Belt Hold mirip inverted hammer dan hanging man tetapi bedanya adalah tubuh Belt Hold panjang dan ekor sangat pendek. Mirip marubozu. Belt Hold putih (Bullish Belt Hold) muncul setelah trend turun dan pertanda harga akan naik. Belt Hold hitam (Bearish Belt Hold) muncul setelah trend naik dan pertanda harga akan turun. Engulfing
Engulfing yang berarti “menyelubungi” adalah pola candle dimana candle kedua (kanan) seolah-olah menyelubungi atau menutupi candle pertama (kiri). Candle yang ditutupi (kiri) nggak harus seluruhnya (tubuh dan bayangannya) tetapi minimal tubuhnya saja. Namun kalau seluruhnya ditutupi itu lebih baik atau lebih signifikan (berbalik arahnya lebih kuat). Secara psikologis, candle dengan tubuh lebih kecil (kiri) mengisyaratkan bahwa pasar sudah kehilangan momentum dan arah pasar belum jelas. Selain itu akan ada kelanjutan trend sebelumnya atau berbalik arah. Bearish Engulfing (Engulfing Turun) muncul setelah trend naik dan Bullish Engulfing (Engulfing Naik) muncul setelah trend turun.
Harami
Sekilas Harami mirip Engulfing. Bedanya kalo Harami candle yang lebih kecil ada di kanan dan bentuk tubuhnya jauh lebih pendek ketimbang candle yang di kiri. Harami dalam bahasa Jepang artinya perempuan hamil. Lihat saja, mirip perempuan hamil kan? Candle yang di kanan adalah perutnya. :) Bentuk ini muncul karena harga sudah sampai ke titik jenuh di penghujung trend. Ada candle yang tinggi (kiri) diikuti oleh candle yang kecil (kanan). Tubuh dari candle yang kecil kurang dari separuh tubuh candle yang besar. Candle yang tinggi mencerminkan harga terbaik untuk memperoleh profit dari trend sebelumnya sedangkan candle yang kecil (perutnya) menunjukkan bahwa kondisi pasar sudah mulai jenuh dan ingin melakukan pembalikan. Posisi candle kecil harus berada di antara harga pembukaan dan penutupan candle besar. Kadang-kadang candle yang kecil bisa juga berupa doji. Warna candle yang besar dan yang kecil harus berlawanan. Itulah harami. Bullish Harami (Harami Naik) muncul di penghujung trend turun dan Bearish Harami (Harami Turun) muncul di penghujung trend naik. Oya, ada yang menyebut pola Harami ini dengan nama “Pregnant”. Sama aja artinya. Pada Harami kedua candle berbeda warna.
Dark Cloud dan Piercing
Dark Cloud (awan gelap) muncul di ujung trend naik. Seperti biasa, awan gelap pertanda akan turun hujan. Di market juga begitu. Munculnya bentuk Dark Cloud pertanda harga akan turun. Kriteria Dark Cloud adalah harga penutupan candle hitam (kanan) harus melewati 50% dari candle putih (kiri). Piercing (artinya “menembus”) kebalikan dari Dark Cloud yang muncul setelah trend turun. Kriteria Piercing adalah harga penutupan candle putih (kanan) harus melewati 50% dari candle hitam (kiri). Bayangan atas dan bawah untuk Dark Cloud dan Piercing tidak signifikan.
Tweezer Top dan Tweezer Bottom
Tweezer (jepitan) adalah bentuk pembalikan arah yang sering muncul dan gampang dikenal. Di ujung trend naik muncul Tweezer Top yang memiliki harga tertinggi sama (High-nya sama). Di Ujung trend turun muncul Tweezer Bottom yang memiliki harga terendah sama (Low-nya sama). Jika muncul Tweezer trend akan selalu berbalik arah.Tweezer Top dan Tweezer Bottom Dibentuk oleh 2 candle hitam dan putih.
Morning Star dan Evening Star
Sekarang kita akan membahas bentuk-bentuk candlestick yang mengisyaratkan harga masih akan berlanjut naik atau turun. Saat trend naik dan muncul bentuk-bentuk ini maka harga kemungkinan besar akan terus naik, begitu juga sebaliknya saat trend turun. Bentuk atau pola ini biasa disebut pola kontinuitas atau pola kelanjutan.
Marubozu
Marubozu adalah candle tanpa bayangan. Bila muncul marubozu menandakan pasar sangat yakin karena itu trend biasanya akan terus berlanjut (naik atau turun). Sebuah candle panjang dengan bayangan pendek di atas atau di bawah atau di atas dan di bawah termasuk marubozu juga meski kurang signifikan ketimbang marubozu yang tanpa bayangan sama sekali. Three White Soldiers dan Three Black Crows
Three White Soldiers (tiga serdadu putih) adalah tiga marubozu putih yang muncul berurutan. Biasanya muncul saat harga sedang turun. Setiap candle ditutup pada level makin tinggi. Three Black Crows (tiga gagak hitam) adalah tiga marubozu hitam yang muncul berurutan. Biasanya muncul saat harga sedang naik. Setiap candle ditutup pada level makin rendah. Setelah muncul Three White Soldiers atau Three Black Crows biasanya harga koreksi dulu setelah itu melanjutkan lagi trend (naik atau turun). Three White Soldiers biasanya sih muncul saat harga berada pada posisi yang rendah cukup lama, muncullah Three White Soldiers atau harga melejit ke atas. Sreeet. Three Black Crows ya kebalikannya, biasanya muncul saat harga berada di posisi puncak cukup lama, muncullah Three Black Crows atau harga merosot tajam ke bawah.
Advancing SoldiersAdvancing Soldiers
Formasi Advancing Soldiers dibentuk dengan 4 candle. Bullish Advancing Soldiers muncul setelah trend naik dan pertanda harga akan turun. Bearish Advancing Soldiers muncul setelah trend turun dan pertanda harga akan naik. Candle pertama panjang seperti marubozu tetapi ada ekor di atas dan bawah kemudian diikuti spin top. Nah ini yang bisa menjebak. Kalau baru dua seperti ini kita pikir Harami yang terbentuk tetapi kemudian muncul lagi candle ketiga yang juga berupa spin top dan diikuti candle keempat yang mirip candle pertama. Falling Three dan Rising Three
Falling Three dibentuk oleh sebuah bearish body (candle hitam) yang cukup panjang kemudian diikuti spin top putih. Sampai di sini terbentuklah bullish Harami. Namun setelah itu muncul lagi spin top kedua (bisa hitam bisa putih) dan diikuti spin top ketiga yang juga putih lalu diikuti bearish candle kembali yang cukup panjang yang harga penutupannya lebih rendah dari candle hitam panjang yang pertama. Jika terbentuk formasi lima candle seperti ini (falling three) harga akan berlanjut turun.
Rising Three adalah kebalikannya. Para trader mulai menutup posisi buy mereka (take profit) karena sudah melihat candle putih panjang diikuti spin top hitam (bearish harami sudah terbentuk). Setelah trader melihat dua candle berikutnya yaitu candle ketiga (spin top hitam) yang harga penutupannya masih di atas harga pembukaan candle putih panjang sebelumnya, mereka ramai-ramai buka posisi buy lagi sehingga terbentuklah candle putih yang cukup panjang. Jika terbentuk formasi lima candle seperti ini (rising three) harga akan berlanjut naik.
Three Line Strike
Bearish Three Line Strike diawali tiga candle hitam berturut-turut yang harga penutupannya lebih rendah dari candle sebelumnya lalu disusul candle putih dengan harga penutupan lebih tinggi dari harga penutupan candle hitam pertama. Harga akan melanjutkan turun. Bullish Three Line Strike kebalikannya.Dari beberapa bentuk atau formasi candlestick di atas, ada yang tergolong kuat sinyal yang diberikan namun ada juga yang termasuk sedang dan lemah. Anda harus memperhitungkan hal ini sebelum mengambil keputusan BUY atau SELL. Bentuk atau formasi candlestick yang termasuk kuat adalah Morning Star, Evening Star termasuk yang pakai doji yaitu Morning Doji Star dan Evening Doji Star, Engulfing, Three White Soldiers & Three Black Crows. Yang termasuk sedang adalah semua jenis doji, Dark Cloud & Piercing. Yang termasuk lemah adalah Harami, Hammer, Inverted Hammer, Hangman, Shooting Star, Belt Hold, Tweezer. Di bawah ini contoh bentuk-bentuk candlestick yang muncul di chart trading:
Post a Comment