Sejarah Munculnya Mata Uang Digital Bitcoin
Sebenarnya, cryptocurrency dengan simbol yang ibarat dengan Baht Thailand ini juga merupakan mata uang digital dengan harga pasar yang paling tinggi di antara semuanya.
Selain itu, kemunculannya yang kontroversial namun viral di banyak sekali negara ibarat Indonesia mendorong artikel ini dibuat untuk memuaskan dahaga pengetahuan Anda sekalian mengenai serba-serbi fakta Bitcoin.
Berikut ini yaitu poin-poin yang akan mengantarkan kita untuk mengenal cryptocurrency paling hits di kalangan melek teknologi ini, mulai dari sejarah terbentuknya hingga kekuatannya di pasar, yang menciptakan harganya melambung tinggi:
Sejarah Terbentuknya Bitcoin
1. Awal Mula Terbentuknya Bitcoin dan Cerita Kesukesannya
Bitcoin awalnya dibuat pada tahun 2007, namun gres terdaftar sebagai mata uang pada 18 Agustus 2008, yakni tepat 3 hari sehabis kemunculan klaim paten mengenai penciptaan konsep Bitcoin oleh Neal Kin, Vladimir Oksman, dan Charles Bry.
Perkembangan Bitcoin dari masa ke masa memperlihatkan perkembangan yang signifikan. Pada awal tersedianya Bitcoin untuk tujuan transaksi di tahun 2009, Bitcoin telah terdaftar ke berpuluh-puluh domain website dan terus bertambah hingga ketika ini.
Dengan bertambahnya tingkat kesulitan trading dan banyak sekali cryptocurrency yang di bawahnya, pada 6 November 2010, Bitcoin akibatnya menembus angka setara USD 1 Miliar di MtGox, pasar yang memuat seluruh transaksi cryptocurrency. Nilai tukarnya dibanding dolar US pun kuat, yakni $0.5 per BTC (sebutan untuk nominal Bitcoin), sehingga memungkinkan pembelian Bitcoin dalam jumlah yang besar.
Sebagai tambahannya, Bitcoin mulai diterima di mana-mana. Milestone populer dari sejarah Bitcoin yaitu transaksi pizza di dunia konkret seharga 10.000 BTC pada 22 Mei 2010, yang sukses melambungkan nama Papa’s Specialty, yakni nama merk yang menyediakan, sebagai penyedia pizza termahal di dunia. Produk-produk dunia konkret berikutnya juga mulai mengikuti, bahkan hingga kaos kaki pun dibeli memakai Bitcoin.
Selain itu, WordPress, situs blogging terkemuka di dunia, juga mulai mendapatkan Bitcoin sebagai alat pembayaran hosting yang sah pada 15 November 2012. Eksposurnya di banyak sekali media pun meningkat pesat, termasuk pada program talkshow yang dipandu Adam Levine pada 17 Maret 2013.
2. Cerita Kegagalan Bitcoin
Tidak ada gading yang tidak retak, termasuk mata uang yang tidak selamanya sempurna. Sebagaimana mata uang lain yang sukses, Bitcoin juga mempunyai dongeng kegagalannya sendiri.
Terlepas dari nilainya yang seakan-akan terus naik, Bitcoin juga pernah mengalami penurunan nilai hingga $0.06 per BTC sebelum kenaikannya yang perlahan pada 7 Oktober 2010. Pada 30 Agustus 2011, Bitcoin sempat mengalami penurunan nilai mata uang, yang untungnya sanggup diubahsuaikan pada blok transaksi 143,136.
Tidak berhenti hingga di sana, Bitcoin juga sempat “musuhan” dengan Paypal pada 4 Juni 2011, di mana transaksi Bitcoin tidak boleh alasannya terindikasi fraud. Tambahannya, Bitcointalk.org, situs yang menyimpan data pengunjung dan nasabah Bitcoin, juga pernah mengalami dilema hacking pada 2 Oktober 2013.
Hingga ketika ini pun, Bitcoin masih belum sanggup sepenuhnya diterima di beberapa bab negara, termasuk China yang semenjak beberapa tahun kemudian menentang keras peredaran Bitcoin. Satu lagi negara yang serupa dengan China, yakni Rusia, juga mempunyai kebijakan “kontra-Bitcoin”, yakni tidak membolehkan transaksi selain dengan mata uang yang diterbitkan pemerintah Rusia.
2 Alasan Utama di Balik Melambungnya Harga Bitcoin
1. Era ”Paperless Transaction” Didukung Positioning Bitcoin yang Kuat di Pasar
Meskipun “paperless transaction” bukan lagi menjadi diam-diam umum, teknologi mata uang digital yang tertanam pada Bitcoin memperlihatkan kita perspektif gres wacana cara pandang “paperless transaction” yang sebenarnya.
Hadirnya cryptocurrency semacam Bitcoin yaitu menandakan mata uang yang kita gunakan untuk bertransaksi menjadi semakin ter-“digitalisasi”. Bila ini digabungkan dengan teknologi lain semacam fintech atau dompet digital, maka tidak heran bila harga Bitcoin di MtGox, pasar cryptocurrency, atau bahkan pasar dunia, ketika ini sedang dan terus berpotensi untuk naik dari masa ke masa.
Hal kenaikan harga Bitcoin ini juga didukung dengan masyarakat dunia yang makin condong menentukan Bitcoin sebagai alat transaksi dibandingkan uang kertas atau koin, termasuk Indonesia. Dengan dibukanya “lahan-lahan” penambangan Bitcoin yang baru, Bitcoin berpotensi untuk menggeser pasar keuangan dunia, termasuk cadangan mata keuangan global.
Bila ini terjadi, maka harga Bitcoin dibandingkan mata uang-mata uang yang sudah terlebih dahulu ada di dunia akan naik seiring dengan melemahnya kondisi pasar mata uang konvensional. Dengan kata lain, masa “paperless transaction” pada Bitcoin bukan hanya soal pembayaran, namun juga nilai mata uangnya yang semakin usang semakin tinggi berkat undangan konsumen yang banyak dan keadaan Bitcoin yang unggul di pasar keuangan.
2. Jumlah Bitcoin yang Terbatas dengan Permintaan Tinggi
Kedua hal ini juga menjadi alasan yang paling pas untuk menjelaskan mengapa harga Bitcoin menjadi kian mahal dari bulan ke bulan. Bila dilihat dari jumlah Bitcoin yang beredar di pasaran, jumlahnya tidak sebanding dengan mata uang konvensional yang sudah terlebih dahulu dikenal masyarakat luas.
Target peredarannya pun tidak muluk-muluk, yakni hanya 21 juta Bitcoin hingga 2024, di mana jumlah ini berbanding terbalik dengan jumlah peredaran mata uang lain yang jumlahnya hingga triliunan atau biliunan rupiah. Di Indonesia sendiri, jumlah Bitcoin sangat terbatas, yakni kurang dari 10 Miliar per tahunnya.
Walaupun demikian, peminat Bitcoin semakin usang semakin banyak. Dengan fasilitas transaksi dan proses verifikasinya yang kondusif dibandingkan mata uang konvensional, tidak heran bila banyak orang yang mengingini Bitcoin, termasuk para trader dan investor “sembunyi-sembunyi” yang berdagang Bitcoin dan meraup laba bermiliar-miliar rupiah dari Bitcoin.
Peminat yang banyak memunculkan undangan yang semakin mendesak, di satu sisi jumlah yang terbatas menciptakan Bitcoin terus menerus berproduksi dan meningkatkan harga jualnya. Jadi, tidak heran bila mata uang Bitcoin menjadi mahal harganya.
Meskipun Bitcoin sempat mengalami kejatuhan, kita tahu jika Bitcoin yaitu jenis mata uang digital yang mempunyai masa depan cerah dengan harganya yang mahal dan formasi sejarah kesuksesannya. Kedua pokok uraian sejarah dan alasan pendukung harga Bitcoin yang terus naik yang telah dijabarkan di atas kiranya sanggup memberitahu kita lebih banyak di balik ketenaran mata uang digital satu ini, yang mungkin tidak banyak diketahui orang-orang sekitar.
Selain itu, kemunculannya yang kontroversial namun viral di banyak sekali negara ibarat Indonesia mendorong artikel ini dibuat untuk memuaskan dahaga pengetahuan Anda sekalian mengenai serba-serbi fakta Bitcoin.
Sejarah munculnya mata Uang digital Bitcoin |
Berikut ini yaitu poin-poin yang akan mengantarkan kita untuk mengenal cryptocurrency paling hits di kalangan melek teknologi ini, mulai dari sejarah terbentuknya hingga kekuatannya di pasar, yang menciptakan harganya melambung tinggi:
Sejarah Terbentuknya Bitcoin
1. Awal Mula Terbentuknya Bitcoin dan Cerita Kesukesannya
Bitcoin awalnya dibuat pada tahun 2007, namun gres terdaftar sebagai mata uang pada 18 Agustus 2008, yakni tepat 3 hari sehabis kemunculan klaim paten mengenai penciptaan konsep Bitcoin oleh Neal Kin, Vladimir Oksman, dan Charles Bry.
Perkembangan Bitcoin dari masa ke masa memperlihatkan perkembangan yang signifikan. Pada awal tersedianya Bitcoin untuk tujuan transaksi di tahun 2009, Bitcoin telah terdaftar ke berpuluh-puluh domain website dan terus bertambah hingga ketika ini.
Dengan bertambahnya tingkat kesulitan trading dan banyak sekali cryptocurrency yang di bawahnya, pada 6 November 2010, Bitcoin akibatnya menembus angka setara USD 1 Miliar di MtGox, pasar yang memuat seluruh transaksi cryptocurrency. Nilai tukarnya dibanding dolar US pun kuat, yakni $0.5 per BTC (sebutan untuk nominal Bitcoin), sehingga memungkinkan pembelian Bitcoin dalam jumlah yang besar.
Sebagai tambahannya, Bitcoin mulai diterima di mana-mana. Milestone populer dari sejarah Bitcoin yaitu transaksi pizza di dunia konkret seharga 10.000 BTC pada 22 Mei 2010, yang sukses melambungkan nama Papa’s Specialty, yakni nama merk yang menyediakan, sebagai penyedia pizza termahal di dunia. Produk-produk dunia konkret berikutnya juga mulai mengikuti, bahkan hingga kaos kaki pun dibeli memakai Bitcoin.
Selain itu, WordPress, situs blogging terkemuka di dunia, juga mulai mendapatkan Bitcoin sebagai alat pembayaran hosting yang sah pada 15 November 2012. Eksposurnya di banyak sekali media pun meningkat pesat, termasuk pada program talkshow yang dipandu Adam Levine pada 17 Maret 2013.
2. Cerita Kegagalan Bitcoin
Tidak ada gading yang tidak retak, termasuk mata uang yang tidak selamanya sempurna. Sebagaimana mata uang lain yang sukses, Bitcoin juga mempunyai dongeng kegagalannya sendiri.
Terlepas dari nilainya yang seakan-akan terus naik, Bitcoin juga pernah mengalami penurunan nilai hingga $0.06 per BTC sebelum kenaikannya yang perlahan pada 7 Oktober 2010. Pada 30 Agustus 2011, Bitcoin sempat mengalami penurunan nilai mata uang, yang untungnya sanggup diubahsuaikan pada blok transaksi 143,136.
Tidak berhenti hingga di sana, Bitcoin juga sempat “musuhan” dengan Paypal pada 4 Juni 2011, di mana transaksi Bitcoin tidak boleh alasannya terindikasi fraud. Tambahannya, Bitcointalk.org, situs yang menyimpan data pengunjung dan nasabah Bitcoin, juga pernah mengalami dilema hacking pada 2 Oktober 2013.
Hingga ketika ini pun, Bitcoin masih belum sanggup sepenuhnya diterima di beberapa bab negara, termasuk China yang semenjak beberapa tahun kemudian menentang keras peredaran Bitcoin. Satu lagi negara yang serupa dengan China, yakni Rusia, juga mempunyai kebijakan “kontra-Bitcoin”, yakni tidak membolehkan transaksi selain dengan mata uang yang diterbitkan pemerintah Rusia.
2 Alasan Utama di Balik Melambungnya Harga Bitcoin
1. Era ”Paperless Transaction” Didukung Positioning Bitcoin yang Kuat di Pasar
Meskipun “paperless transaction” bukan lagi menjadi diam-diam umum, teknologi mata uang digital yang tertanam pada Bitcoin memperlihatkan kita perspektif gres wacana cara pandang “paperless transaction” yang sebenarnya.
Hadirnya cryptocurrency semacam Bitcoin yaitu menandakan mata uang yang kita gunakan untuk bertransaksi menjadi semakin ter-“digitalisasi”. Bila ini digabungkan dengan teknologi lain semacam fintech atau dompet digital, maka tidak heran bila harga Bitcoin di MtGox, pasar cryptocurrency, atau bahkan pasar dunia, ketika ini sedang dan terus berpotensi untuk naik dari masa ke masa.
Hal kenaikan harga Bitcoin ini juga didukung dengan masyarakat dunia yang makin condong menentukan Bitcoin sebagai alat transaksi dibandingkan uang kertas atau koin, termasuk Indonesia. Dengan dibukanya “lahan-lahan” penambangan Bitcoin yang baru, Bitcoin berpotensi untuk menggeser pasar keuangan dunia, termasuk cadangan mata keuangan global.
Bila ini terjadi, maka harga Bitcoin dibandingkan mata uang-mata uang yang sudah terlebih dahulu ada di dunia akan naik seiring dengan melemahnya kondisi pasar mata uang konvensional. Dengan kata lain, masa “paperless transaction” pada Bitcoin bukan hanya soal pembayaran, namun juga nilai mata uangnya yang semakin usang semakin tinggi berkat undangan konsumen yang banyak dan keadaan Bitcoin yang unggul di pasar keuangan.
2. Jumlah Bitcoin yang Terbatas dengan Permintaan Tinggi
Kedua hal ini juga menjadi alasan yang paling pas untuk menjelaskan mengapa harga Bitcoin menjadi kian mahal dari bulan ke bulan. Bila dilihat dari jumlah Bitcoin yang beredar di pasaran, jumlahnya tidak sebanding dengan mata uang konvensional yang sudah terlebih dahulu dikenal masyarakat luas.
Target peredarannya pun tidak muluk-muluk, yakni hanya 21 juta Bitcoin hingga 2024, di mana jumlah ini berbanding terbalik dengan jumlah peredaran mata uang lain yang jumlahnya hingga triliunan atau biliunan rupiah. Di Indonesia sendiri, jumlah Bitcoin sangat terbatas, yakni kurang dari 10 Miliar per tahunnya.
Walaupun demikian, peminat Bitcoin semakin usang semakin banyak. Dengan fasilitas transaksi dan proses verifikasinya yang kondusif dibandingkan mata uang konvensional, tidak heran bila banyak orang yang mengingini Bitcoin, termasuk para trader dan investor “sembunyi-sembunyi” yang berdagang Bitcoin dan meraup laba bermiliar-miliar rupiah dari Bitcoin.
Peminat yang banyak memunculkan undangan yang semakin mendesak, di satu sisi jumlah yang terbatas menciptakan Bitcoin terus menerus berproduksi dan meningkatkan harga jualnya. Jadi, tidak heran bila mata uang Bitcoin menjadi mahal harganya.
Meskipun Bitcoin sempat mengalami kejatuhan, kita tahu jika Bitcoin yaitu jenis mata uang digital yang mempunyai masa depan cerah dengan harganya yang mahal dan formasi sejarah kesuksesannya. Kedua pokok uraian sejarah dan alasan pendukung harga Bitcoin yang terus naik yang telah dijabarkan di atas kiranya sanggup memberitahu kita lebih banyak di balik ketenaran mata uang digital satu ini, yang mungkin tidak banyak diketahui orang-orang sekitar.
Post a Comment