Fungsi Indikator dalam trading
Sebagai trader newbie, mempunyai impian mendapatkan uang dengan cepat dan mudah selalu terbayang di benak. Sungguh sangat menggoda untuk segera trading online setelah membuka account trading.
Hanya berbekal pengetahuan indikator trading yang pas-pasan, ketika grafik mulai merangkak naik anda merasa bahwa anda akan kehilangan kesempatan emas jika tidak ikut ambil bagian dan tanpa pikir panjang lagi anda segera masuk ke market untuk melakukan open buy. Namun beberapa saat kemudian tiba-tiba harga bergerak berlawanan arah, dalam keadaan panik anda buru-buru stop loss sehingga anda mengalami kerugian.
Kemudian anda ambil posisi sell mengantisipasi penurunan grafik. Namun sesaat kemudian grafik kembali lagi naik dan anda buru-buru stop loss lagi. Akhirnya anda mengalami kerugian hingga 80 persen dari modal anda. – pernahkah anda mengalaminya?
Jika anda melakukan trading dengan menggunakan grafik seperti itu sama saja anda sedang berada di hutan belantara tanpa rambu-rambu di dalamnya, sehingga anda tidak tahu kemana kaki akan melangkah atau dengan kata lain anda sedang melakukan gambling, sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi tentunya kita harus melakukan analisa terlebih dahulu. Secara teknikal kita bisa menghasilkan analisa melalui banyaknya indikator trading yang tersedia.
Fungsi memahami indikator trading akan berguna sebagai entry untuk kapan buy dan kapan kita sell. Dan dari sinilah kita bisa menentukan sebuah sistem trading yang sesuai dengan keinginan kita.
Fungsi Indikator Trading:
- Indikator trading yang bersifat Oscillator
Indikator ini biasanya tidak menempel dalam chart dan mempunyai nilai tersendiri di suatu range tertentu. Beberapa indikator yang masuk dalam kategori oscillator adalah : Avarage True Range, Bears power, Bulls Power, DeMarket, Envelopes, Force Index, Ichimoku kinko hyo, MACD, Momentum, Moving Avarage of Oscillator, Relative Strenght Index, Relative Vigor Index, Stochastic Oscillator, Williams’ Percent Range.
- Indikator trading berdasarkan Volume
Indikator ini menggunakan volume transaksi sebagai basis perhitungan yang berguna untuk mengetahui psikologi pelaku pasar, seperti Accumulation/Distribution, Money Flow Index, On Balance Volume dan Volumes.
- Indikator trading berdasarkan Tren
Indikator ini sangat berguna untuk mengtahui apakah saat ini market forex sedang uptrend atau downtrend. Indikator ini menempel pada grafik di dalam chart. Contohnya: Average Directional Movement Index, Bolling Bands, Commosity Channel Index, Moving Average, Parabolic SAR dan Standard Deviation.
- Indikator trading Bill William
Indikator ini adalah sistem trading yang diciptakan oleh ‘Bill William’, yang sangat berguna untuk mengukur percepatan dan perlambatan harga dari kekuatan pergerakan harga atau mengevaluasi efisiensi dari pergerakan harga.Jenis indikator ini adalah: Accelerator Oscillator, Aligator, Awesome Oscillator, Fractals, Gator Oscillator dan Market Facilitation Index.
Sebelum kita memilih indikator trading yang akan kita gunakan, ada baiknya kita memahami karakter masing-masing indikator trading berdasarkan fungsinya.Karena dengan mengetahui fungsi suatu indikator trading dengan baik dapat membantu kita dalam menentukan proses transaksi yang akan dijalankan.
Jadi sekarang anda dapat dengan teliti menentukan entry untuk buy atau sell. Kalau pun anda masih ragu, alangkah baiknya anda mencoba dari beberapa indikator trading diatas di demo account dahulu.
Kira-kira mana indikator trading yang paling sering anda andalkan?
Post a Comment